MATERI KELAS 8 Tentang " Pengaruh Agama dan Kebudayaan Hindu - Buddha di Indonesia"
Identitas
- Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
- Fase/Kelas : Fase D / Kelas 8 C
- Pertemuan : 18 ( 2 JP )
- Materi : Pengaruh Agama dan Kebudayaan Hindu - Buddha di Indonesia
- Guru Pengampu : Dimas Syamsi Pratama, S.Pd.
- Waktu Pembelajaran : Senin 23 September 2024
Capaian Pembelajaran
Pada akhir kelas 8, Peserta didik memahami keberagaman kondisi geografis Indonesia, konektivitas antarruang terhadap upaya pemanfaatan dan pelestarian potensi sumber daya alam, faktor aktivitas manusia terhadap perubahan iklim dan potensi bencana alam. Peserta didik memahami dampak perubahan iklim dan potensi bencana alam.
Tujuan Pembelajaran :
Peserta didik mampu menjelaskan keragaman Sosial Budaya di Masyarakat, mampu mengidentifikasikan, menjelaskan dan mengamati Perdagangan Nusantara Pada Awal Masehi.
Assalamualaikum wr. wb
Selamat Pagi Anak - anak ku semuanya,
Pada Pertemuan sebelumnya kita sudah membahas materi tentang Perkembangan Kehidupan Masyarakat Hindu - Buddha di Indonesia. Letak wilayah Kepulauan Nusantara yang sangat strategis di jalur pelayaran memungkinkan kerajaan-kerajaan di Nusantara menjalin hubungan dagang dengan wilayah lain, seperti India. Hal tersebut membuat agama dan kebudayaan Hindu-Buddha dikenal di Nusantara, yang terbukti dari eksistensi Kerajaan Kutai di Kalimmantan Barat dan Kerajaan Sriwijaya di Sumatra pada masa lampau. Proses masuknya agama dan kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia, yaitu melalui aktivitas perdagangan (Teori Waisya, kolonisasi permanen karena adanya ekspedisi militer (Teori Kesatria), dan penyebaran agama (Teori Brahmana).
Setelah kita membahas tentang Perkembangan Kehidupan Masyarakat Hindu - Buddha di Indonesia. Selanjutnya pada pertemuan hari ini materi yang akan kita bahas adalah
Materi
Pengaruh Agama dan Kebudayaan Hindu - Buddha di Indonesia
Datangnya budaya dan agama Hindu dan Buddha menghasilkan sebuah akulturasi budaya dengan budaya Indonesia. Maka dari itu, banyak sekali bangunan bersejarah Indonesia yang bercorak Hindu dan Buddha. Akulturasi budaya Hindu dan Buddha dengan budaya Indonesia dapat terjadi karena adanya pencampuran budaya tidak menghilangkan budaya asli Indonesia. Bahkan, sampai saat ini banyak sekali ilmuwan dan masyarakat Indonesia yang sangat ingin mengetahui lebih dalam tentang akulturasi budaya ini. Adanya akulturasi budaya Hindu dan Buddha dengan budaya Indonesia memberikan pengaruh bagi kehidupan masyarakat Indonesia.
Pengaruh
Hindu-Buddha dapat kita lihat dari berbagai macam bangunan, karya, atau bahkan
hingga aktivitas yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
1.
Seni Bangunan (Arsitektur)
Catatan sejarah mengatakan bahwa di Indonesia ada banyak kerajaan zaman dulu yang berlatar belakang Hindu dan Buddha. Maka dari itu, ada banyak sekali bangunan yang dibangun pada zaman itu bercorak Hindu dan Buddha. Bangunan-bangunan yang dibangun pada kerajaan Hindu-Buddha biasanya berbentuk candi Setiap bangunan candi yang memiliki corak Hindu-Buddha mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Ada bangunan candi yang berfungsi untuk tempat ibadah, pemakaman, dan ada yang sebagai tempat pemandian suci. Candi yang berfungsi sebagai makam merupakan candi dengan corak Hindu. Sedangkan candi yang berfungsi sebagai tempat ibadah merupakan candi dengan corak Buddha.
adanya
akulturasi budaya membuat bangunan candi disesuaikan dengan kekhasan dari
budaya Indonesia. Candi yang ada pada dua wilayah tersebut memiliki beberapa
perbedaan, yaitu:
a.
Candi di Jawa Tengah
Pada umumnya candi yang berada di Jawa Tengah memiliki bentuk tambun yang dihiasi dengan kalamakara atau wajah raksasa. Hiasan kalamakara umumnya terletak pada pintu masuk candi. Puncak candi yang ada di Jawa Tengah memiliki ciri khas dengan bentuk stupanya dan bahan utamanya berupa batu andesit. Arah dari candi ini mengarah ke timur.
b.
Candi di Jawa Timur
Candi yang terletak di Jawa Tengah biasanya memiliki bentuknya lebih ramping dan ada hiasan yang lebih sederhana dibandingkan dengan kalamakara di pintu masuk. Jika candi di Jawa Tengah puncak candi berbentuk stupa, maka candi di Jawa Timur berbentuk kubus. Bahan utama dari pembuatan candi di Jawa Timur adalah batu bata. Sementara itu, arah dari candi ini lebih mengarah ke barat.
2.
Seni Rupa dan Ukir
Berdasarkan
catatan sejarah bahwa masyarakat Indonesia sudah bisa membuat lukisan atau
gambar. Kemampuan itu muncul sebelum adanya pengaruh dari budaya Hindu-Buddha.
Selain itu, lukisan tertua yang ada di Indonesia terletak di dinding gua di
Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Bahkan, Dr. Maxime Aubert dari Griffiths
Universitas Australia mengatakan bahwa lukisan yang berada di Kabupaten Maros
sudah berusia lebih dari 38-40 ribu tahun.
Bentuk
dari seni rupa Hindu-Buddha selalu berkembang pada zamannya, sehingga sangat
banyak sekali motif-motifnya.
a.
Patung
Pada dasarnya masyarakat Indonesia telah mengetahui seni pahatan batu yang sangat besar, seperti menhir dan sarkofagus. Dari pahatan menhir dan sarkofagus, maka dapat dikatakan bahwa masyarakat Indonesia sudah memiliki kebiasaan dalam membuat patung dengan bentuk seperti manusia. Biasanya patung yang dibuat oleh masyarakat Indonesia zaman dahulu berfungsi sebagai batu penyembahan. Seni membuat patung ini semakin berkembang terutama ketika Hindu-Buddha masuk ke Indonesia. Pada masa Hindu, setiap patung yang dibuat diletakkan di candi-candi. Biasanya patung-patung pada zaman ini dibagi menjadi dua bentuk, yaitu trimatra dan setengah trimatra
b.
Relief
Relief bisa dikatakan sebagai salah satu unsur yang ada di candi-candi di Indonesia. Relief yang biasa kita lihat berupa gambar-gambar yang timbul yang ada di dinding-dinding candi. Namun, relief-relief yang ada di candi Indonesia selalu memiliki makna-makna berupa ajaran-ajaran agama, kehidupan sehari-hari, dan kisah para dewa. Relief yang ada di candi bercorak Hindu umumnya menjelaskan cerita-cerita yang berasal dari kitab suci atau karya sastra. Karya sastra yang digunakan, seperti Mahabharata, Ramayana, Sudamala, Kresnayana, dan Arjunawiwaha. Contoh relief bercorak Hindu yang menceritakan cerita Ramayana bisa kamu lihat di candi Prambanan.
3.
Seni Pertunjukkan
Masuknya
pengaruh Hindu-Buddha bukan hanya dapat dilihat dari corak bangunan saja,
tetapi kita bisa melihatnya melalui beberapa seni pertunjukkan. Seni
pertunjukkan yang mengalami perkembangan pada zaman Hindu-Buddha, seperti seni
wayang, seni tari, dan seni musik.
a.
Seni Wayang
Sebelum zaman Hindu-Buddha pertunjukkan seni wayang berfungsi sebagai salah satu bentuk dari upacara pemujaan kepada arwah nenek moyang yang dikenal dengan sebutan Hyang dan kedatangan wayang merupakan bentuk dari arwah nenek moyang tersebut. Pada zaman Hindu-Buddha, pertunjukkan wayang dikembangkan sesuai dengan zamannya dengan membawakan cerita-cerita dari India, seperti Ramayana dan Mahabharata. Meskipun berasal dari India, tetapi ada beberapa tokoh dari Indonesia yang muncul dipertujukkan wayang.
b.
Seni Tari
Sama halnya dengan seni pertunjukkan wayang, seni tari juga sudah ada sebelum zaman Hindu Buddha masuk. Seni pertunjukkan tari biasanya digunakan untuk mengucapkan terima kasih kepada Sang Pencipta karena sudah diberikan hasil panen yang cukup. Selain itu, pada proses pengangkatan kepala suku biasanya menggunakan seni pertunjukkan tari juga. Seni pertunjukkan yang disebabkan karena pengaruh dari Hindu-Buddha, sampai saat ini kelestariannya tetapi dijaga dengan baik. Dengan melestarikan seni tari ini menandakan bahwa warisan kebudayaan Indonesia tidak akan mudah hilang. Seni pertunjukkan tari dengan pengaruh Hindu-Buddha bisa dilihat di sendratari Ramayana yang diselenggarakan di candi Prambanan pada saat bulan purnama.
c.
Seni Musik
J.L.A. Brandes mengatakan bahwa gamelan merupakan salah satu seni pertunjukkan asli yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Hal ini bisa disebabkan karena masyarakat Indonesia sudah beranggapan bahwa pertunjukkan musik gamelan adalah seni musik yang paling tua di Indonesia. Perkembangan seni musik gamelan ini semakin pesat terutama ketika masuknya Hindu-Buddha ke Indonesia. Informasi tentang seni musik gamelan ini bisa ditemukan pada relief-relief candi, kitab-kitab, dan karya sastra.
4. Seni Sastra dan Aksara
Pada zaman Hindu-Buddha sering dikenal sebagai awal mula munculnya aksara di Indonesia. Aksara tertua yang ada di Indonesia ditemukan di Kutai, Kalimantan Timur dan terletak pada batu prasasti Yupa. Prasasti Yupa ditulis dengan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta. Pada awal kemunculan aksara Pallawa digunakan untuk menulis suatu hal di batu prasasti dan di karya sastra. Setelah mengalami berbagai macam perkembangan, maka aksara Pallawa mengalami perkembangan menjadi aksara Hacaraka. Aksara Hanacaraka digunakan untuk menulis aksara Jawa dan Bali.
Dengan aksara Pallawa dan bahasa Sanskerta yang sering digunakan, maka membuat masyarakat tergerak untuk mengembangkan sastra-sastra di daerah. Secara garis besar, setiap karya sastra pada zaman Hindu-Buddha sangat terpengaruh dengan karya sastra Ramayana dan Mahabharata dari India. Cerita yang berasal dari India dipadupadankan dengan budaya Indonesia, sehingga mengasilkan cerita yang bermakna dan tentunya menarik untuk dibaca. Karya sastra pada zama Hindu-Buddha biasanya berupa kitab yang disusun oleh Mpu Panuluh dan Mpu Sedah dengan judul Bharatayudha
5.
Sistem Kepercayaan
Sistem kepercayaan yang ada pada zaman Hindu-Buddha memiliki tiga unsur yang sangat penting. Pertama, Pada masa praaksara suatu sistem kepercayaan bersumber dari kelompok masyarakat atau kepala suku yang ditandai dengan adanya sebuah ritual. Kedua, adanya kepercayaan pada benda-benda pusaka yang dianggap mempunyai kekuatan magis didalamnya. Ketiga, pada zaman Hindu-Buddha pemimpin agama selalu mendapatkan tempat terpandang di lingkungan masyarakat.
Dari
ketiga fakta sejarah tersebut, maka dapat dikatakan bahwa adanya pengaruh
Hindu-Buddha tidak menghilangkan kepercayaan asli masyarakat Indonesia. Bahkan,
perkembangan agama Hindu-Buddha bisa dibilang memadukan kepercayaan asli atau
kepercayaan lokal yang sudah ada sebelumnya.
Latihan Soal
1. Menurutmu Apa perbedaan dari Corak Candi Agama Hindu dengan Candi Agama Buddha ?
2. Bagaimana Pengaruh dari Agama dan Kebudaaayn Hindu - Buddha di Indonesia ?
3. Bagaimana Seni dan Sastra Agama dan Kebudaayaan Hindu - Buddha di Indonesia ?
4. Jelaskan [Pengaruh dari Sistem Kepercayaan Hindu - Buddha di Indonesia ?
Refrensi
https://www.gramedia.com/literasi/pengaruh-hindu-dan-buddha-di-indonesia/
Komentar
Posting Komentar