MATERI KELAS 8. KD. 3.2. PENGARUH INTERAKSI SOSIAL TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL DAN KEBANGSAAN
Identitas
- Hari/Tanggal : Selasa, 24 Oktober 2023
- Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
- Fase/Kelas Kelas 8 ( C ) ke 10
- Materi Pokok : Pluralitas Masyarakat Indonesia
- Sub Materi : Perbedaan Budaya
- Guru Pengampu : Dimas Syamsi Pratama, S.Pd.
- Waktu Pembelajaran : 2x40 menit
- KD / CP : Pengaruh Interaksi Sosial Terhadap Kehidupan Sosial dan Kebangsaan
- Tujuan :
Peserta didik diharapkan mampu memahami, menganalisi, mengamati materi tentang Perbedaan Budaya.
Materi Pembelajaran
Di Pertemuan sebelumnya kita sudah membahas tentang Pluralitas Masyarakat Indonesia yaitu Perbedaan Agama. Masyarakat
multikultural tersusun atas berbagai budaya yang menjadi sumber nilai
bagi terpeliharanya kestabilan kehidupan masyarakat pendukungnya.
Keragaman budaya tersebut berfungsi untuk mempertahankan identitas dan
integrasi sosial masyarakatnya. Setiap agama memiliki tuntunan
cara persembahyangan yang berbeda. Hal ini sangat penting agar dalam
diri kita tumbuh sikap saling memahami dan menghargai atau bertoleransi.
Di Indonesia setidaknya ada 6 agama yang disahkan oleh pemerintah
diantaranya adalah Agama Islam, Agama Kristen Protestan, Agama Kristen
Katolik, Agama Hindu, Agama Budha dan Agama Konghucu.
" Pluralitas Masyarakat Indonesia "
" Perbedaan Budaya"
Menurut Koentjaraningrat (1996) kata kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah. Buddhayah merupakan bentuk jamak dari buddhi, yang berarti budi atau kekal. Culture adalah kata asing yang berasal dari kata bahasa Latin colere (yang berarti “mengolah”, “mengerjakan”, dan terutama berhubungan dengan pengolahan tanah atau bertani), memiliki makna yang sama dengan kebudayaan, yang kemudian berkembang maknanya menjadi “segala daya upaya serta tindakan manusia untuk mengolah tanah dan mengubah alam”.
Menurut sosiolog J.J. Hoenigman, ada tiga bentuk wujud budaya, yaitu:
- Gagasan
Wujud ideal kebudayaan merupakan kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide, gagasan, nilai, norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak atau tidak nyata, tidak dapat diraba atau disentuh. Ide dan gagasan tentu berada dalam pemikiran manusia. Wujud kebudayaan berupa pemikiran manusia dapat dilihat dalam karya-karya tulis. Tulisan berupa pemikiran berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut pada waktu tertentu.
- Aktivtas ( Tindakan )
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat, yang disebut juga dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, serta dapat diamati dan didokumentasikan.
- Artefak ( Karya )
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling nyata di dibandingankan dua wujud kebudayaan yang lain.
Unsur Kebudayaan
Menurut Koentjaraningrat ada tujuh unsur kebudayaan, yaitu :
- Peralatan dan perlengkapan hidup manusia
- Mata pencaharian dan sistem – sistem ekonomi
- Sistem kemasyarakatan
- Bahasa
- Kesenian
- Sistem pengetahuan
- Religi (agama)
Faktor Perbedaan Budaya Masyarakat Indonesia
Ada dua faktor yang mempengaruhi perbedaan budaya masyarakat Indonesia, yaitu:
- Perbedaan lokasi
Kita bandingkan bentuk rumah asli masyarakat Jawa dan Kalimantan. Perbedaan kondisi alam di Jawa dan Kalimantan menyebabkan perbedaan hasil kebudayaan berupa rumah. Terdapat juga perbedaan berbagai kerajinan antara masyarakat pesisir dengan masyarakat daerah pegunungan
- Perbedaan agama atau keyakinan.
Agama Hindu dan Buddha banyak meninggalkan hasil kebudayan berupa patung dan relief pada dinding-dinding candi. Hal ini tidak dapat dipisahkan dari sistem kepercayaan Hindu-Buddha yang menjadikan candi sebagai salah satu tempat suci. Relief pada dinding-dinding candi Hindu-Buddha biasanya juga mengandung berbagai ajaran untuk umatnya.
Kita dapat menemukan berbagai candi, patung, dan relief peninggalan kerajaan masa Hindu-Buddha di pusat-pusat kerajaan tersebut. Pusat-pusat kebudayaan pada masa kerajaan Hindu-Buddha di Sumatra dapat kita temukan di Riau, Jambi, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, dan Lampung.
Adapun di Pulau Jawa kita dapat menemukannya di Bogor, Bandung, Yogyakarta, Surakarta, Malang, dan Mojokerto (dekat Surabaya). Pada masa perkembangan kerajaan Islam, hasil seni bangunan dan ukir relief-patung bergeser menjadi seni ukir kaligrafi dan bangunan masjid. Selain kedua hal tersebut, perbedaan budaya juga disebabkan faktor-faktor lain, seperti adat-istiadat, kebiasaan, dan tradisi. Indonesia memiliki beragam suku bangsa, bentuk kebudayaannya juga beragam. Setiap daerah memiliki kebudayaan daerah yang khas. Keragaman budaya daerah dapat diketahui melalui bentuk-bentuk pakaian adat, lagu daerah, tarian daerah, rumah adat, alat musik, seni pertunjukan, dan upacara adat.
Kesimpulan
Dari materi pembelajaran hari ini dapat disimpulkan bahwa indonesia terdiri dari beragam kebudayaan. Menurut
Koentjaraningrat (1996) kata kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta
yaitu buddhayah. Buddhayah merupakan bentuk jamak dari buddhi, yang
berarti budi atau kekal. Menurut sosiolog J.J. Hoenigman, ada tiga bentuk wujud budaya, yaitu: Gagasan, Aktivitas, dan Karya. Dan Menurut
Koentjaraningrat ada 7 Unsur Kebudayaan yaitu
- Peralatan dan perlengkapan hidup manusia
- Mata pencaharian dan sistem – sistem ekonomi
- Sistem kemasyarakatan
- Bahasa
- Kesenian
- Sistem pengetahuan
- Religi (agama )
Kemudian ada dua faktor yang mempengaruhi perbedaan budaya masyarakat Indonesia, yaitu: Perbedaan Lokasi dan Perbedaan Keyakinan atau Agama.
Sumber Refrensi
https://ruangbelajar.smpn1pskn.sch.id/2020/10/pluralitas-masyarakat-indonesia-bab-2.html
https://prezi.com/p/tqbyq5jooxcu/ips-kelas-8-bab-2-pert-3-b-pluralitas-masyarakat-indonesia/
https://www.cahayapendidikan.com/2019/09/23/perbedaan-budaya-ips-kelas-8-k13-revisi-terbaru
Komentar
Posting Komentar