MATERI KELAS 8 Tentang "Perdagangan Nusantara Awal Masehi
Identitas
- Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
- Fase/Kelas : Fase D / Kelas 8 B
- Pertemuan : ke 12 dari Tema 1
- Materi : Perdagangan Nusantara Awal Masehi
- Guru Pengampu : Dimas Syamsi Pratama, S.Pd.
- Waktu Pembelajaran : Senin 01 September 2025:
Capaian Pembelajaran
Pada akhir kelas 8, Peserta didik memahami keberagaman kondisi geografis Indonesia, konektivitas antarruang terhadap upaya pemanfaatan dan pelestarian potensi sumber daya alam, faktor aktivitas manusia terhadap perubahan iklim dan potensi bencana alam. Peserta didik memahami dampak perubahan iklim dan potensi bencana alam.
Tujuan Pembelajaran :
Peserta didik mampu menjelaskan keragaman Sosial Budaya di Masyarakat, mampu mengidentifikasikan, menjelaskan dan mengamati Perdagangan Nusantara Pada Awal Masehi.
Assalamualaikum wr. wb
Selamat Pagi Anak - anak ku semuanya,
Pada Pertemuan sebelumnya kita sudah membahas materi tentang Kondisi Geografis dan Interaksi dengan Bangsa Asing. Kontribusi wilayah Nusantara dalam ekonomi dunia pada awal Masehi, dapat dilihat dari peran Kerajaan Koying sebagai salah satu pelabuhan dagang internasional. Kerajaan ini memiliki sumber daya berupa emas dan pinang. Koying melakukan perdagangan dengan Tiongkok melalui Kerajanan FunanKoying juga menjadi pelabuhan terakhir bagi kapal dagang yang berlayar dari India melalui Selat Malaka.
Setelah kita membahas tentang Perdagangan Nusantara Pada Awal Masehi. Selanjutnya pada pertemuan hari ini materi yang akan kita bahas adalah
Materi
Perdagangan Nusantara Pada Awal Masehi
Pada awal Masehi, jalur perdagangan maritim di Nusantara melibatkan banyak kerajaan maritim yang kuat, seperti Sriwijaya di Sumatra dan Tarumanegara di Jawa. Jalur perdagangan ini menghubungkan Nusantara dengan India, Cina, dan wilayah lainnya di Asia Tenggara. Selat Malaka menjadi salah satu jalur perdagangan terpenting, menghubungkan pedagang dari India dan Cina. Kota pelabuhan seperti Barus, Palembang, dan Banten menjadi pusat perdagangan di mana pedagang dari berbagai bangsa bertemu untuk bertukar barang. Jalur perdagangan ini membawa rempah-rempah dari Nusantara, seperti cengkeh, pala, dan lada, ke pasar internasional.
Salah satu jalur perdagangan melalui darat yang dikenal adalah Jalur Sutra. Jalur Sutra mengubungkan kota-kota di Asia, Eropa, dan Afrika. Jalur tersebut dinamakan Jalur Sutra karena merujuk pada perdagangan sutra yang dilakukan para pedagang Tiongkok pada masa Dinasti Han (206 SM–2020 M). Keberadaan Jalur Sutra tidak hanya menjadi jalur perdagangan, tetapi menjadi penghubung pertukaran budaya, agama, dan ilmu pengetahuan.
Salah satu jalur perdagangan melalui darat yang dikenal adalah Jalur Sutra. Jalur Sutra mengubungkan kota-kota di Asia, Eropa, dan Afrika. Jalur tersebut dinamakan Jalur Sutra karena merujuk pada perdagangan sutra yang dilakukan para pedagang Tiongkok pada masa Dinasti Han (206 SM–2020 M). Keberadaan Jalur Sutra tidak hanya menjadi jalur perdagangan, tetapi menjadi penghubung pertukaran budaya, agama, dan ilmu pengetahuan.
Perdagangan yang berkembang pesat pada awal Masehi membantu membangun kekuatan ekonomi dan politik kerajaan-kerajaan maritim di Nusantara. Misalnya, Kerajaan Sriwijaya di Sumatra dikenal sebagai pusat perdagangan dan kekuatan maritim yang menguasai jalur perdagangan di Selat Malaka.
Selain itu, perdagangan juga membawa pengaruh budaya dan agama ke Nusantara. Agama Hindu dan Buddha dari India, serta pengaruh budaya Cina, masuk ke Nusantara melalui jalur perdagangan ini. Ini terlihat dalam arsitektur, seni, dan sistem pemerintahan kerajaan-kerajaan di Nusantara.
Latihan Soal
1. Bagaimana Jalur perdagangan pada awal masehi di Indonesia ?
2. Apa yang dimaksud dengan Jalur Sutra ?
3. Bagaiamana pengaruh perkembangan perdagangan terhadap kerajaan ?
Sumber Refrensi
https://buguruku.com/perdagangan-nusantara-pada-awal-masehi-dinamika-jalur-dan-pengaruhnya/.
https://prezi.com/p/wopknghorakj/ips-kelas-8-perdagangan-nusantara-pada-awal-masehi/.
Komentar
Posting Komentar