MATERI KELAS 8 Tentang "Kondisi Geografis dan Pemerataan Ekonomi"
Identitas
- Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
- Fase/Kelas : Fase D / Kelas 8 C
- Pertemuan : 15 ( 2 JP )
- Materi : Kondisi Geografis dan Pemerataan Ekonomi
- Guru Pengampu : Dimas Syamsi Pratama, S.Pd.
- Waktu Pembelajaran : Senin 14 April 2025
Capaian Pembelajaran
Pada akhir kelas 8, Peserta didik memahami keberagaman kondisi geografis Indonesia, konektivitas antarruang terhadap upaya pemanfaatan dan pelestarian potensi sumber daya alam, faktor aktivitas manusia terhadap perubahan iklim dan potensi bencana alam. Peserta didik memahami dampak perubahan iklim dan potensi bencana alam.
Tujuan Pembelajaran :
Peserta didik mampu menjelaskan, mampu mengidentifikasikan, menjelaskan dan mengamati materi tentang Kondisi Geografis dan Pemerataan Pembangunan
Assalamu'alaikum Wr.Wb.
الـحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَـمِيْنَ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالـمُرْسَلِيْنَ ، نَبِيِّنَا وَحَبِيْبِنَا مُـحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْـمَعِيْنَ ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ ، أَمَّا بَعْدُ
Alhamdulillaahi robbil ‘aalamiin, wassholaatu wassalaamu ‘alaa asyroofil anbiyaa-i wal mursaliin, nabiyyinaa wahabiibinaa muhammadin, wa’ala alihi washahbihi aj’ma’iin,wa mantabi’ahum biihsanin ilaa yaumiddin, Amma ba’du.
Alhamdulillah hari ini, kita bisa bertemu kembali dalam pelajaran IPS di pertemuan kemarin kita sudah membahas materi Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Kedudukan Jepang semakin terdesak oleh Sekutu dalam Perang Dunia II di Asia Pasifik. Pusat-pusat militer strategis Jepang telah diduduki Sekutu. Pada tanggal 7 September 1944, Koiso menjanjikan kemerdekaan kepada Indonesia. Janji dikemukakan di depan Parlemen Jepang, dengan tujuan untuk menarik simpati Indonesia. Jepang akhirnya memberikan kesempatan bangsa Indonesia mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
Selanjutnya materi yang akan kita bahas dipertemuan hari ini adalah mengenai Kondisi Geografis dan Pemerataan Ekonomi
Materi
" Kondisi Geografis dan Pemerataan Ekonomi"
Kondisi Geografis dan Pemerataan Ekonomi
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun
2005-2025 menyebutkan bahwa pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya
pembangunan yang berkesinambungan yang meliputi seluruh aspek kehidupan
masyarakat, bangsa, dan negara. Rangkaian upaya pembangunan memuat kegiatan
yanng berlangsung tanpa henti dengan menaikkan tingkat kesejahteraan masyarakat
dari generasi ke generasi dalam konteks memenuhi kebutuhan masa sekarang tanpa
mengurangi kemampuan generai yang akan datang dalam memenuhi kebutuhan.
Pada masa yang akan datang, perekonomian dituntut untuk
mampu berkembang secara lebih seimbang di seluruh wilayah tanah air dalam
rangka pemerataan pembangunan untuk mengurangi kesenjangan sosial. Pengembangan
perekonomian harus memperhatikan kondisi geografis suatu wilayah.
a. Wilayah Papua
Wilayah Papua berpotensi besar sebagai penggerak ekonomi
Indonesia bagian timur melalui sumber daya alam, berupa perikanan, pertanian
dan perkebunan, industri agro dan pangan, pariwisata bahari dan alam, maupun
pertambangan. Sektor jasa didorong dengan mengembangkan kawasan metropolitan
sebagai pusat pertumbuhan, khususnya di Kota Sorong dan Kota Jayapura.
b. Wilayah Maluku
Pengembangan wilayah Maluku diarahkan sebagai basis
perikanan nasional. Pembangunan Kepulauan Maluku difokuskan pada pendayagunaan
sumber daya kelautan, daratan, serta pengembangan kawasan perbatasan berwawasan
lingkungan.
c. Wilayah Bali dan Nusa Tenggara
Secara umum, pengembangan wilayah Bali–Nusa Tenggara
diarahkan sebagai basis wisata internasional. Wilayah Bali–Nusa Tenggara
mempunyai potensi besar dalam sektor pertanian, peternakan, perikanan, dan
terutama pariwisata. Pengembangan kawasan metropolitan Kota Dennpasar, Mataram,
dan Kupang, serta kawasan pariwisata Bali dan Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata
Mandalika diharapkan dapat mendorong sektor jasa.
d. Wilayah Sulawesi
Pengembangan wilayah Sulawesi diarahkan sebagai basis
industri pangan dan gerbang Kawasan Timur Indonesia (KTI). Pulau Sulawesi
berpotensi besar sebagai penggerak ekonomi dan sumber keanekaragaman hayati
Indonesia. Sektor pertanian, perikanan, pariwisata, dan pertambangan menjadi
keunggulan. Peningkatan peran sektor jasa didorong dengan pengembangan kawasan
metropolitan Kota Makassar dan Kendari.
e. Wilayah Kalimantan
Secara umum, pengembangan wilayah Kalimantan diarahkan
sebagai basis industri pengolahan dan lumbung energi nasional. Pulau Kalimantan
di dominasi oleh kawasan hutan. Kawasan hutan ini akan dijaga kelestariannya
sebagai paru-paru Indonesia. Kawasan hutan
dikelola dengan kegiatan agroforestry yang tidak merusak
keseimbangan daya dukung lingkungan
f. Wilayah Jawa
Pengembangan wilayah Jawa diarahkan sebagai basis
perdagangan dan jasa. Kondisi tanah yang sangat subur merupakan salah satu
potensi terbesar di Pulau Jawa. Itulah sebabnya, Pulau Jawa diarahkan untuk
mewujudkan lumbung pangan nasional yang berkelanjutan. Selain itu, pengembangan
Pulau Jawa juga diarahkan pada peningkatan keterhubungan antara kegiatan
pertanian, industrim serta perdaganagn dan jasa yang berwawasan lingkungan.
g. Wilayah Sumatra
Pengembangan wilayah Sumatra diarahkan sebagai basis
industri baru dan gerbang kawasan Asia. Pulau Sumatra sangat berpotensi di
sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan atau kelautan. Wilayah Sumatra
diarahkan menjadi wilayah yang dapat mewujudkan swasembada pangan dan lumbung
pangan nasional. Wilayah Sumatra memiliki posisi yang strategis sebagai pintu
utama perdagangan internasional
Latihan Soal
1. Bagaimana Rencana Pembangunan Jangka Panjang di Indonesia ?
2. Jelaskan arah pengembangan wilayah di Papua dan Sulawesi setelah kalian membaca materi diatas?
3. Mengapa Wilayah Sumatera diarahkan pengembangan wilayahnya ke basis Industri baru ?
Sumber Refrensi
https://buguruku.com/pengaruh-kondisi-geografis-terhadap-tingkat-pemerataan-perekonomian-di-indonesia/
https://kumparan.com/kabar-harian/pengaruh-kondisi-geografis-indonesia-terhadap-kehidupan-ekonomi-dan-sosial-1wGISs8f5Ab
Komentar
Posting Komentar