MATERI KELAS 8. KD. 3.2. PENGARUH INTERAKSI SOSIAL TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL DAN KEBANGSAAN
Identitas
- Hari/Tanggal : Senin, 06 November 2023
- Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
- Fase/Kelas : Kelas 8 ( D ) ke 13
- Materi Pokok :Pluralitas Masyarakat Indonesia
- Sub Materi : Peran dan Fungsi Keragaman Budaya
- Guru Pengampu : Dimas Syamsi Pratama, S.Pd.
- Waktu Pembelajaran : 2x40 menit
- KD / CP : Pengaruh Interaksi Sosial Terhadap Kehidupan Sosial dan Kebangsaa
- Tujuan :
Peserta didik diharapkan mampu memahami, menganalisi, mengamati materi tentang Peran dan Fungsi Keragaman Budaya.
Materi Pembelajaran
Di Pertemuan sebelumnya kita sudah membahas tentang Pluralitas Masyarakat Indonesia yaitu Perbedaan Pekerjaan. Selain keragaman budaya, masyarakat Indonesia juga memiliki pekerjaan yang berbeda-beda. Pekerjaan merupakan salah satu bentuk kegiatan ekonomi yang dilakukan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan. Pada saat ini, kita dapat menemukan berbagai jenis pekerjaan baik sektor formal maupun nonformal. Pekerjaan sektor formal adalah berbagai pekerjaan yang dijalankan oleh pelaku usaha resmi baik pemerintah maupun swasta, sedangkan Pekerjaan Sektor Non Formal adalah Mereka yang bekerja secara mandiri, tak tergantung pada pihak lain. Sebagai contoh, pekerjaan sebagai pedagang bakso keliling sangat tergantung pada pedagang tersebut.
" Pluralitas Masyarakat Indonesia "
" Peran dan Fungsi Keragaman Budaya"
Keragaman budaya daerah dapat dikenali melalui bentuk-bentuk pakaian adat, lagu daerah, tarian daerah, rumah adat, alat musik, seni pertunjukan, upacara adat, dan lain-lain. Peran dan fungsi keragaman budaya dalam pembangunan nasional sebagai berikut:
a. Sebagai Daya Tarik Bangsa Asing
Indonesia adalah salah satu tujuan wisata dari berbagai negara. Salah satu daya tarik wisatawan mancanegara adalah kekayaan budaya bangsa Indonesia. sebagai contoh, adalah Sendra Tari Ballet Ramayana di Prambanan Yogyakarta.
Banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta membantu kegiatan perekonomian masyarakat Yogyakarta. Berbagai barang dan jasa diperjualkan di kota pelajar tersebut. Ratusan hotel, rumah makan, biro perjalanan, produksi cindera mata, seni kerajinan, dan sebagainya tumbuh subur di Yogyakarta.
b. Mengembangkan Kebudayaan Nasional
Kebudayaan nasional adalah puncak dari kebudayaan-kebudayaan daerah. Kebudayaan daerah akan memperkaya kebudayaan nasional. Kebudayaan nasional merupakan suatu kebudayaan yang didukung oleh sebagian besar warga suatu negara dan memiliki syarat mutlak bersifat khas dan dibanggakan, serta memberikan identitas terhadap warga.
Budaya nasional adalah budaya yang dihasilkan oleh masyarakat bangsa tersebut sejak zaman dahulu hingga kini sebagai suatu karya yang dibanggakan yang memiliki kekhasan bangsa tersebut dan memberi identitas warga, serta menciptakan suatu jati diri bangsa yang kuat. Pakaian batik merupakan salah satu contoh budaya nasional. Batik adalah hasil dari budaya lokal. Beberapa daerah di Indonesia dapat menciptakan batik dengan corak khas yang berbeda-beda.
Batik kemudian diangkat menjadi salah satu pakaian nasional. Dengan demikian, budaya lokal menjadi budaya nasional. Batik merupakan warisan budaya bangsa Indonesia yang diakui dunia. Sebagai generasi penerus, sepantasnya bangsa Indonesia bangga dengan mahakarya bangsa Indonesia tersebut.
c. Tertanamnya Sikap Toleransi
Kekayaan budaya bangsa Indonesia merupakan tantangan untuk bersikap toleran. Keragaman budaya yang dimiliki bangsa Indonesia semakin menambah kesadaran masyarakat bahwa pada hakikatnya manusia memiliki perbedaan. Karena itu, perbedaan kebudayaan adalah hal biasa, tidak perlu dipertentangkan. Setiap budaya ingin dikembangkan. Perlu sikap saling mendukung serta kebersamaan dalam upaya mengembangkan kebudayaan. Kebudayaan Indonesia bukan milik satu suku bangsa, tetapi milik seluruh rakyat Indonesia.
d. Saling Melengkapi Hasil Budaya
Kebudayaan sebagai hasil pemikiran dan kreasi manusia tidak pernah sempurna. Keanekaragaman budaya di Indonesia justru memberikan kesempatan untuk saling mengisi. Sebagai contoh, masyarakat Indonesia di berbagai daerah memiliki berbagai corak seni bangunan, lukis, kain tenun, dan sebagainya. Kekayaan corak seni tersebut apabila berinteraksi akan menghasilkan inovasi budaya baru yang sangat berharga.
Saat ini, misalnya, dikembangkan di seluruh masyarakat Indonesia. Pada masa lalu, seni membatik lebih banyak dikembangkan masyarakat suku Jawa, khususnya Jawa Tengah dengan corak atau motif batik Jawa. Pada saat ini, masyarakat di berbagai daerah memiliki motif batik yang khas yang mencerminkan karakteristik budaya setempat.
e. Mendorong Inovasi Kebudayaan
Inovasi kebudayaan merupakan pembaharuan kebudayaan untuk menjadi lebih baik. Sebagai contoh, kebudayaan berupa teknologi pertanian yang telah diwariskan nenek moyang. Setiap masyarakat memiliki cara bercocok tanam yang kadang berbeda. Perbedaan ini tentu didasari berbagai alasan. Setiap kelompok masyarakat melakukan interaksi yang berpengaruh pada cara berpikir dan hasil kebudayaan. Itulah hasil komunikasi cara bertani yang menghasilkan cara baru dan khas dalam pertanian. Interaksi itu bersifat khas dan unik. Oleh karena itu, pola bercocok tanam yang dihasilkan juga khas dan unik.
Bentuk-bentuk inovasi kebudayaan dapat terjadi karena akulturasi dan asimilasi.
Menara Masjid Kudus memiliki bentuk yang sama dengan Bale Kul Kul pura Taman Ayun di Bali. Walaupun bentuknya sama, tetapi fungsinya berbeda. Bale Kul Kul memiliki fungsi sebagai tempat upacara keagamaan umat Hindu, sedangkan menara Masjid Kudus memiliki fungsi untuk mengumandangkan bedug dan azan.
Sumber
https://www.dikasihinfo.com/pendidikan/9809953426/terbaru-rangkuman-peran-dan-fungsi-keragaman-budaya-materi-ips-kelas-8-smp?page=4
Komentar
Posting Komentar