MATERI KELAS 8. KD. 3.2. PENGARUH INTERAKSI SOSIAL TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL DAN KEBANGSAAN
Identitas
- Hari/Tanggal : Senin , 11 September 2023
- Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
- Fase/Kelas Kelas 8 ( A ) ke 3
- Materi Pokok : Mobilitas Sosial
- Sub Materi : Faktor Pendorong Mobilitas Sosial
- Guru Pengampu : Dimas Syamsi Pratama, S.Pd.
- Waktu Pembelajaran : 2x40 menit
- KD / CP : Pengaruh Interaksi Sosial Terhadap Kehidupan Sosial dan Kebangsaan
- Tujuan :
Peserta didik diharapkan mampu memahami, menganalisi, mengamati materi tentang Faktor Pendorong Mobilitas Sosial.
Materi Pembelajaran
Di Pertemuan sebelumnya kita sudah membahas mengenai tentang Bentuk - Bentuk Mobilitas Sosial. Bentuk Mobilitas sosial dibedakan menjadi dua yaitu Mobilitas Vertikal dan Mobilitas Horizontal. Mobilitaas Vertikal adalah perpindahan seseorang atau kelompok dari suatu kedudukan sosial ke kdudukan sosial lain yang tidak sederajat, Mobilitas ini juga dibedakan menjadi dua yaitu Mobilitas Vertikal Naik dan Vertikal turun. Kemudian Mobilitas Horizontal adalah perpindahan seseorang atau kelompok orang dalam lapisan sosial yang sama.
Nah untuk materi selanjutnya adalah
Faktor Pendorong Mobilitas Sosial
Faktor-faktor pendorong mobilitas sosial adalah
Faktor Struktural
Struktur masyarakat Indonesia sangat terbuka. Orang miskin dapat mengalami mobilitas sosial setinggi-tingginya, bahkan menjadi presiden. Banyak contoh tokoh Indonesia yang berasal dari keluarga miskin.
Mobilitas sosial masyarakat Indonesia bukan berdasarkan keturunan melainkan prestasi. Memang keturunan memiliki peran penting dalam perjuangan mobilitas sosial. Anak orang kaya mudah untuk memperoleh modal usaha dibandingkan anak orang miskin. Namun, pada masa sekarang, banyak orang miskin yang menjadi kaya karena kegigihannya dalam berusaha. Demikian halnya banyak kasus orang kaya tiba-tiba miskin karena terlena dengan kekayaannya.
Faktor Individu
Setiap individu memiliki perbedaan dalam hal sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Dua orang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang relatif setara belum tentu menjadi berhasil dalam melaksanakan mobilitas sosial ke atas.
Hal ini disebabkan keberhasilan individu sangat ditentukan sikap dan perilaku individu tersebut. Sebagai contoh, dua orang sarjana dari perguruan tinggi yang sama-sama melamar pekerjaan di suatu perusahaan. Hanya satu orang yang diterima karena dianggap memiliki ambisi dan komitmen dalam hidup.
Faktor Sosial
Setiap perjuangan diawali dari ketidakpuasan. Ketidakpuasan akan status sosial mendorong manusia untuk terus berjuang segigih-gigihnya. Setiap manusia dilahirkan dalam status sosial yang dimiliki oleh orang tuanya. Saat ia dilahirkan, tidak ada satu manusia pun yang dapat memilih status. Apabila ia tidak puas dengan kedudukan yang diwariskan oleh orang tuanya, ia dapat mencari kedudukannya sendiri di lapisan sosial yang lebih tinggi.
Faktor Ekonomi
Keadaan ekonomi dapat menjadi pendorong terjadinya mobilitas sosial. Keadaan ekonomi yang baik memudahkan individu dan kelompok melakukan mobilitas sosial. Masyarakat yang kondisi ekonominya baik, cenderung lebih mudah melakukan mobilitas sosial. Dengan kondisi ekonomi yang baik mereka mudah untuk memperoleh modal, pendidikan, dan kesempatan lainnya.
Hal ini tentu berbeda dengan masyarakat yang mengalami kesulitan ekonomi atau bahkan kesulitan memenuhi kebutuhan dasarnya. Pada masyarakat yang mengalami kesulitan memenuhi kebutuhan dasar, prioritas utama adalah pemenuhan kebutuhan primer, bukan mobilitas sosial. Hal inilah yang bisa menjadi faktor-faktor pendorong dan sekaligus penghambat mobilitas sosial.
Faktor Politik
Bangsa Indonesia patut bersyukur karena memiliki stabilitas politik yang baik. Kondisi negara aman dan damai sehingga para pemimpin dapat menjalankan roda pembangunan dengan baik.
Kondisi ini tentu berbeda dengan situasi Indonesia pada tahun 1945-1950. Pada masa tersebut, situasi politik dalam negeri tidak menentu. Belanda masih berusaha menguasai Indonesia sehingga memilih perang baru.
Beberapa pemberontakan juga terjadi, yang membuat pemerintah lebih sibuk mengurus keamanan negara daripada meningkatkan perekonomian. Hal ini jelas memengaruhi mobilitas sosial warga negara.
Kemudahan dalam Akses Pendidikan
Jika pendidikan berkualitas mudah didapat, tentu mudah juga bagi orang untuk melakukan pergerakan/mobilitas dengan berbekal ilmu yang diperolehnya. Sebaliknya, kesulitan dalam mengakses pendidikan yang bermutu menjadikan orang tak menjalani pendidikan yang bagus, serta sulit untuk mengubah status karena kurangnya penguasaan ilmu pengetahuan
Refrensi
https://maglearning.id/2021/08/30/faktor-faktor-pendorong-dan-penghambat-mobilitas-sosial/
Komentar
Posting Komentar